Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membangkitkan semangat spiritual pemuda dan masyarakat setempat.
Pembukaan pengajian turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting gampong, antara lain Keuchik Gampong, Tuha Peut, Imum Syik, Sekdes, Kepala Dusun, para guru (gure), Ketua Pemuda Dusun, pengurus BKM Al-Mabrur, tokoh masyarakat, serta para pemuda dan masyarakat Gampong Meunasah Mesjid secara umum.
Pengajian ini diasuh oleh Tgk. Khairurrazuli Insafuddin, S.Hi, dari Lhok Mon Puteh. Beliau akan menyampaikan kajian agama setiap malam Selasa, dimulai pukul 20.30 WIB, seusai shalat Isya, bertempat di Masjid Al-Mabrur.
Dalam sambutannya, Keuchik Gampong Bapak Drs. H. Murtadha, MSM menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi sarana pembinaan akhlak dan penguatan iman bagi generasi muda. “Kita berharap pengajian ini bisa menjadi rutinitas positif yang mempererat ukhuwah islamiyah dan membangun karakter islami bagi para pemuda yang bertujuan dalam berumah tangga ” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pemuda gampong, Ridhwan Yusuf dalam sambutannya menekankan pentingnya menuntut ilmu, khususnya ilmu agama, sebagai bekal kehidupan dunia dan akhirat. Ia mengajak seluruh pemuda gampong untuk menjadikan pengajian ini sebagai kesempatan emas dalam menambah wawasan dan memperbaiki diri.
“Menuntut ilmu itu kewajiban bagi setiap muslim. Melalui pengajian rutin ini, kita tidak hanya belajar tentang ajaran Islam, tetapi juga membentuk kepribadian yang lebih baik. Mari kita jadikan Masjid Al-Mabrur sebagai pusat kegiatan positif dan tempat kita bertumbuh secara spiritual,” ujar Ketua Pemuda dengan semangat.
Ia juga berharap para pemuda bisa aktif hadir setiap pekan dan menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari gaya hidup Islami yang produktif dan bermanfaat bagi gampong.
Acara pembukaan pengajian turut diawali dengan prosesi peusijuek oleh Tgk. H. Muhammad Diah selaku Imum Gampong. Prosesi sakral ini menjadi simbol harapan dan doa agar kegiatan pengajian berjalan lancar, penuh berkah, dan membawa manfaat bagi seluruh masyarakat.
Dalam prosesi tersebut, Tgk. H. Muhammad Diah menyampaikan bahwa peusijuek bukan sekadar tradisi adat Aceh, tetapi juga bentuk doa dan restu agar para pemuda yang mengikuti pengajian diberi ilmu yang bermanfaat dan istiqamah dalam menuntut ilmu.
Pengajian ini terbuka untuk seluruh kalangan masyarakat dan diharapkan menjadi wadah yang bermanfaat dalam memperdalam ilmu agama serta meningkatkan kepedulian sosial di tengah-tengah masyarakat.